Halo dunia perkenalkan nama ku Wilda Fitri Adzkia teman-teman kampus biasa memanggilku adzkia/kia.
Aku lahir di Gunung Madu 10 Juli 1995. Aku tinggal di daerah terpencil salah satu desa yang ada di Lampung Tengah ya desa kelahiran sekaligus desa dimana aku tumbuh menjadi anak harapan orang tua ku, Yahh desa Gunung Madu nama nya banyak orang yang berfikir jika Gunung Madu itu desa yang dikelilingi banyak gunung dan sebagai desa penghasil madu hahaha dugaan mereka salah di desa takada gunung tidak juga penghasil madu lebih tepat nya Gunung Madu adalah desa penghasil gula, mungkin karena itu desa ku diberi nama Gunung Madu. Aku lahir dari keluarga kecil yang sederhana ada abi,umi aku satu adik perempuan dan dua adik laki-laki yang jagoan haha. Aku sebagai anak pertama memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin dari adik-adik ku, anak harapan umi dan abi ku, anak yang yahh bisa dibilang anak yang akan menggantikan abi dan umi ku jika mereka tidak ada dirumah. Aku menjalani hidup dimana aku harus jauh dri orang tua dan adik-adik ku,yaahh tepat sekali di sebuah Pesantren,hidup dimana aku harus mandiri hidup yang memaksa ku untuk beradaptasi dengan lingkungan teman bahkan tempat tidur sekalipun huuu. Sepat kesal dan beberapa kali aku mencoba untuk melarikan diri (kabur) tapi niat jahat ku selalu tertangkap basah (apes deh) Aku harus hidup di Pesantren dari mulai MTS hingga MA, bisa kalian bayangkan betapa menderitanya hidup ku disana? tak ada hiburan sedikitpun untuk menghilangkan rasa jenuh dan penat ku, hanya kata sabar...sabar dan sabar yang menghiasi hari-hari ku. Tapi aku harus tetep hidup dan waktu ku terus berjalan. Aku mulai medapat kenalan aku mulai mudah beradaptasi dan aku mulai menikamati hidup ku di Pesantren. Tak terasa 6 tahun sudah aku jalani hidup ku di Pesantren dan aku harus menjalankan tugas ku untuk mendapatkan ijazah ku,yaahh aku harus mengabdikan diriku di sebuah Pesantren yang cukup jauh dari desa ku. Lagi-lagi aku harus beradaptasi dengan lingkungan dan manusia yang ada disana,cukup rumit karena aku diminta untuk mengajar anak usia 13-15 tahun, wooww (terkejut) aku tak pernah membayangkan posisi ku di depan kelas bagi ku itu sangat menakutkan (gigit jari). Aku dan 3 orang teman ku yang masih baru seumur jagung lulus dari MA tiba-tiba harus mengajar anak usi 13-15 tahun, this amazing broo !!!
Aku lahir di Gunung Madu 10 Juli 1995. Aku tinggal di daerah terpencil salah satu desa yang ada di Lampung Tengah ya desa kelahiran sekaligus desa dimana aku tumbuh menjadi anak harapan orang tua ku, Yahh desa Gunung Madu nama nya banyak orang yang berfikir jika Gunung Madu itu desa yang dikelilingi banyak gunung dan sebagai desa penghasil madu hahaha dugaan mereka salah di desa takada gunung tidak juga penghasil madu lebih tepat nya Gunung Madu adalah desa penghasil gula, mungkin karena itu desa ku diberi nama Gunung Madu. Aku lahir dari keluarga kecil yang sederhana ada abi,umi aku satu adik perempuan dan dua adik laki-laki yang jagoan haha. Aku sebagai anak pertama memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin dari adik-adik ku, anak harapan umi dan abi ku, anak yang yahh bisa dibilang anak yang akan menggantikan abi dan umi ku jika mereka tidak ada dirumah. Aku menjalani hidup dimana aku harus jauh dri orang tua dan adik-adik ku,yaahh tepat sekali di sebuah Pesantren,hidup dimana aku harus mandiri hidup yang memaksa ku untuk beradaptasi dengan lingkungan teman bahkan tempat tidur sekalipun huuu. Sepat kesal dan beberapa kali aku mencoba untuk melarikan diri (kabur) tapi niat jahat ku selalu tertangkap basah (apes deh) Aku harus hidup di Pesantren dari mulai MTS hingga MA, bisa kalian bayangkan betapa menderitanya hidup ku disana? tak ada hiburan sedikitpun untuk menghilangkan rasa jenuh dan penat ku, hanya kata sabar...sabar dan sabar yang menghiasi hari-hari ku. Tapi aku harus tetep hidup dan waktu ku terus berjalan. Aku mulai medapat kenalan aku mulai mudah beradaptasi dan aku mulai menikamati hidup ku di Pesantren. Tak terasa 6 tahun sudah aku jalani hidup ku di Pesantren dan aku harus menjalankan tugas ku untuk mendapatkan ijazah ku,yaahh aku harus mengabdikan diriku di sebuah Pesantren yang cukup jauh dari desa ku. Lagi-lagi aku harus beradaptasi dengan lingkungan dan manusia yang ada disana,cukup rumit karena aku diminta untuk mengajar anak usia 13-15 tahun, wooww (terkejut) aku tak pernah membayangkan posisi ku di depan kelas bagi ku itu sangat menakutkan (gigit jari). Aku dan 3 orang teman ku yang masih baru seumur jagung lulus dari MA tiba-tiba harus mengajar anak usi 13-15 tahun, this amazing broo !!!
Setahun aku menjalani hidup sebagai guru palsu (guru bohongan) dan Akhir nya aku lulus dari Pesantren ku dan mendapatkan hak ku sebagai siswa seutuhnya yaitu ijazah. Sekarang aku memilih jalan hidupku untuk meneruskan study ku di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam dan In sya Allah dalam waktu 3,5 tahun aku bisa lulus dengan nilai Cumlaude.Amin!!!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus